Salam jumpa kembali sahabat Istana Cinta, oh.. iya.. kalian pasti sudah tak asing dengan yang namanya pensil. Yaitu alat tulis yang biasa dipakai untuk menulis, baik di sekolah, kantor, atau apapun. Berbicara soal pensil, aku ingin bercerita tentang sebuah pensil yang banyak mengajariku tentang hidup. Simak Ceritanya ...
Ketika aku dalam Istana Cintaku, aku sedang mengonsep artikel buat blog Istana Cinta ini dengan menggunakan pensil. Tiba-tiba datang seorang kakek tua dengan sebuah salam, "Assalamu'alaikum", ku jawab salamnya "wa'alaikum salam". si kakek bertanya "wahai anakku apa yang sedang kau tulis dengan pensil itu?". Tanpa berfikir siapa kakek itu, aku langsung saja menjawab "aku sedang menulis sebuah konsep artikel untuk kubagikan kepada teman-temanku yang lain kek".
"Apa yang kau tulis anakku?, tentang kehidupan kah..?"
Aku tertegun dalam hati, dari mana kakek ini tahu? kemudian aku menjawab "betul kek, tapi aku bingung apa yang harus kutulis, karna aku tak begitu mengerti dan berpengalaman tentang kehidupan".
Kakek itu berkata "Wahai anakku, Bacalah...!!!" kataku sambil bingung "apa yang harus kubaca kek, menulis saja aku belum..!!" "Ada hal yang lebih penting dari apa yang akan kau tulis, yaitu pensil yang kau pegang itu, kuharap kau akan bisa seperti pensil itu" ujar sang kakek. Kemudian aku melihat pensil yang sedang kupegang dan kuamat-amati dan aku berkata "sepertinya tak ada yang istimewa dengan pensil ini kek., sama seperti pensil-pensil lainnya...!!!" sang kakek kembali berkata "Wahai anakku, maka dari itu kau harus bisa membaca, coba bacalah..!!!" aku tambah bingung dengan ucapan sang kakek.
“Pensil ini mempunyai 5 pelajaran yang bisa
membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang
prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini.” kata sang kakek kepadaku. Si kakek kemudian menjelaskan 5 pelajaran dari
sebuah pensil itu, dan kakek berkata "Nak, selalu ingatlah 5 pelajaran dari sebuah pensil ini".
Pertama
Pensil
mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini.
Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan
yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya Tangan
Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya.
Kedua
Dalam proses menulis, terkadang kamu harus beberapa kali berhenti dan menggunakan
rautan untuk menajamkan kembali pensilmu. Rautan ini pasti akan membuat si
pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan
mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu
harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan
membuatmu menjadi orang yang lebih baik.
Ketiga
Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk
memperbaiki tulisan-tulisan yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita
dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek itu bisa membantu kita untuk tetap
berada pada jalan yang benar.
Keempat
Bagian yang paling penting dari sebuah pensil
bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh
sebab itu, selalulah hati-hatilah dan menyadari hal-hal yang ada di dalam dirimu.
Kelima
Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu
harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan
kesan. Oleh karena itu selalulah berhati-hatilah dan sadar terhadap semua tindakanmu.
"Nak, selalu ingatlah...!! Tuhan tak pernah sia-sia dalam menciptakan makhluk-Nya. Maka dari itu kamu harus pandai-pandai membaca, seperti Nabimu ketika menerima wahyu pertama dari Tuhannya, apa yang diterima?? BACALAH"
Mendengar perkataan kakek itu aku tertegun memikirkannya sampai-sampai aku melamun, dan tak kusadari bahwa sang kakek yang tadi berbicara kepadaku tiba-tiba sudah tak ada dalam pandangan mata.
SALAM CINTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Budayakan Komentar yang baik dan sopan
No Spam..!!!